| pertanian | peternakan & perikanan | perdagangan | industri | kehutanan | pariwisata |

 

 

PERDAGANGAN

 

Batik

Khalayak umumnya mengenal Solo, Pekalongan, Yogyakarta sebagai penghasil utama kain batik di Indonesia. Sedikit yang mengetahui bahwa Sragen sebenarnya merupakan daerah penghasil kain batik. Bahkan, kain batik dengan desain khas karya perajin Sragen justru banyak membanjiri pasar batik di Solo, Yogyakarta, Pekalongan, Surabaya, Denpasar, dan Jakarta. Selain itu, batik Sragen juga telah menembus pasar luar negeri, antara lain Malaysia, Singapura, Afrika, Amerika, dan Jepang.

 

Di Sragen, saat ini terdapat 12.000 pembatik yang sebagian besar mendiami Desa Kliwonan, Pilang dan Sidodi yang terletak di Kecamatan Masaran. Sebagian pembatik lainnya berdomisili di desa Gedongan, Jabung Kecamatan Plupuh dan Kecamatan Kalijambe. Untuk mendukung program Desa Wisata Batik di desa Kliwonan yang terletak 13 km sebelah barat dari pusat Kota Sragen, Pemerintah Kabupaten Sragen menyelenggarakan pusat pelatihan dan pemasaran Batik.

 

Produksi batik Sragen meliputi batik tulis, cap, dan printing dengan berbagai ragam produk seperti Sarimbit, Sarung Selendang, jarik, kemeja, dan blus. Industri batik membuka peluang besar untuk penanaman modal dalam hal pengadaan bahan baku, pengembangan produksi, pelatihan dan ketrampilan, serta promosi dan pemasaran.

 

Batik Sukowati & SBBS

Selama ini batik Sragen masih belum begitu dikenal oleh masyarakat luas karena para pengrajin biasanya memasarkan produksinya ke berbagai wilayah diluar Sragen seperti Solo dan Yogyakarta sehingga masyarakat lebih mengenal batik “Solo” atau batik “Yogya” dari pada batik “Sragen.” Kesulitan para pengrajin dalam memasarkan produksi batik di wilayah Sragen inilah yang mendorong Pemerintah Kabupaten Sragen untuk membantu mengakomodir kebutuhan pemasaran batik bagi para pengrajin dalam wadah Pusat Grosir dan Eceran BATIK SUKOWATI yang dibuka pada tanggal 6 Februari 2005 serta SENTRA BISNIS BATIK SRAGEN pada tanggal 15 Januari 2006.

 

Kebutuhan fashion masyarakat Sragen dan sekitarnya dapat terpenuhi di Batik Sukowati yang berada di Jl. Raya Sukowati No. 300 (Timur Shopping Sragen). Dengan fasilitas berbelanja yang nyaman, gedung megah serta pelayanan prima, para pengunjung bisa dengan leluasa berbelanja aneka batik tulis/cap/printing dalam berbagai produk seperti :

  • Bahan : Sarimbit Sutra, Hem, Blus, Kain Sawitan, Kebaya, Sprei

  • Busana Pria : Kemeja, T-shirt, Celana

  • Busana Wanita : Rok, Blus, Setelan, Sarung Selendang, Kebaya, Daster, Baby Doll, T-shirt, dll

  • Busana Anak-anak : Kemeja, Rok, Blus, Setelan, T-shirt

  • Busana Muslim : Hem Koko, Abaya, Sarung, Rukuh, Kerudung

  • Assesoris : Scraft, Pashmina, Selendang, Dasi, Tas, Dompet

  • Kerajinan : Sarung Bantal, Gorden, Taplak Meja, Wayang Beber,  Keramik, dll

Selain Batik Sukowati, Pemkab Sragen juga berupaya memberdayakan para pengrajin batik dan membantu pemasaran mereka dengan konsep pasar tradisional bersistem manajemen modern dalam wadah Setra Bisnis Batik Sragen (SBBS) yang diresmikan pada hari Minggu, 15 Januari 2006. Menempati lahan seluas ± 1.200m, SBBS mampu menampung 26 outlet untuk para pengrajin batik dan produk unggulan daerah seperti : Dewi Ratih, Shofura Kemala, Brotoseno, Putri Lestari, Punokawan, Windasari, Mawar Indah, Mahmudah, Abimanyu, Widya Kusuma, Rama Mukti, Puntodewo, Mitra Sari, Wahyu Tiga Jaya, Batik Tomi, MM Collection, Sekar Jagad, Brotojoyo, Kharisma, Daimestar, Satellite Garment, Happy Collection, Konveksi Asri, Fahmi Collection, Pujianto Wayang Beber

 

Para pengunjung SBBS yang berlokasi di Jl. Raya Sukowati No. 251 (sebelah Barat kantor pemerintah Kabupaten Sragen) akan dimanjakan dengan aneka produk batik khas Sragen langsung dari para pengrajin seperti Sarimbit Sutra, Sarung Selendang, Aneka Kemeja, Blus, Busana Muslim, Seragam Sekolah, Aneka kerajinan, dll dengan harga grosir sehingga membuka peluang usaha bagi para usahawan untuk mengambil barang dagangan dari SBBS. 

 

Baik Batik Sukowati maupun SBBS siap melayani pesanan design dan produksi batik untuk seragam kantor dan instansi baik Pemda maupun swasta dengan harga terjangkau dan kualitas terjamin.

 

Batik Brotoseno

Didirikan oleh Suparjan, pada tahun 1976, Batik Brotoseno merupakan salah satu produsen Batik terkemuka di Jawa Tengah. Di bengkel kerjanya yang berlokasi di Dusun Kuyang Desa Kliwonan, Kecamatan Masaran, Sragen, Batik Brotoseno saat ini memperkerjakan 100 orang pembatik yang merupakan warga sekitar. Selain itu, Batik Brotoseno juga menjalin kerjasama dengan para perajin batik lainnya di Kliwonan, sehingga mampu menyerap tambahan tenaga kerja sebanyak 250 orang.

 

Dengan jumlah pekerja sebanyak itu, tak mengherankan bila Batik Brotoseno mampu menghasilkan 1000 potong (sekitar 2.500 m) kain batik jenis sutera setiap bulan dan 900 potong (sekitar 2.250 m) kain batik jenis katun. Setiap potong kain Batik, jenis sutera maupun katun, memiliki panjang standar 2,5 m dengan lebar 1,15 m.  Harganya cukup bervariasi, tergantung motif batik, model, dan jenis bahan kain.Untuk kain batik jenis sutera dibanderol dalam kisaran Rp 100 ribu hingga 4,5 juta. Sedangkan untuk kain batik jenis katun, dijual dengan harga Rp 50 ribu hingga Rp 500 ribu.

 

Pengelolaan Batik Brotoseno saat ini berada di bawah kendali salah satu putra Suparjan, Eko Suprihono. Jaringan pemasaran Batik Brotoseno pun kian mantap. Kain batik produksi Batik Brotoseno kini telah merambah hampir seluruh kota-kota utama di Pulau Jawa, semisal Jakarta, Surabaya, Semarang, Yogyakarta, Solo, Pekalongan, Denpasar. Produknya juga diminati pembeli di luar Jawa, seperti Bali, Kalimantan, Sulawesi. Tak hanya itu, Batik Brotoseno juga berhasil menembus pasar luar negeri, hingga ke Jepang, Swiss, dan Afrika.

 

Untuk memperkuat permodalan dan meningkatkan kapasitas produksinya, Batik Brotoseno membuka peluang bagi investor untuk menanamkan dananya. Saat ini, Batik Brotoseno membutuhkan suntikan dana segar dari investor sedikitnya Rp1 miliar. Dana sebesar itu terutama akan dialokasikan untuk pengadaan bahan baku berupa kain sutera, kain, benang, obat-obatan tekstil untuk pewarnaan, mesin pemintal benang dan mesin tenun.

 

Alamat      : BATIK BROTOSENO

                  (Bp. Eko Suprihono)

                  Kuyang Kliwonan Masaran Sragen 57282

                  Telp./ Fax. 0271 881366

 

Batik Widya Kusuma

Batik Widya Kusuma didirikan oleh Wakiman, seorang pembatik asal Plupuh, Sragen, pada tahun 1997. Semula, Wakiman adalah buruh batik yang bekerja untuk seorang pengusaha batik di Solo. Namun, dorongan untuk mandiri telah membawanya pada keputusan untuk memulai usaha produksi batik. Berbekal modal tabungan sendiri, Wakiman merintis usahanya. Namun, pada awalnya usaha yang dijalankan Wakiman hanya mampu melayani order pewarnaan – salah satu tahap dalam proses pembuatan batik - yang diperolehnya dari para pengusaha batik Solo. Baru pada tahun 2002, Wakiman mampu memproduksi batik secara utuh.

 

Berkat keuletan dan kegigihannya, usaha batik Widya Kusuma terus berkembang pesat. Wakiman pun mampu membangun tiga bengkel kerja yang berlokasi di Butuh, Gedongan, dan Wonokerto, kesemuanya berada di wilayah Kabupaten Sragen. Dengan memperkerjakan 200 pembatik, Widya Kusuma saat ini mampu memproduksi 50 potong kain batik tulis per minggu dan 75 potong kain batik printing per hari. Tiap potong kain berukuran 2,5 meter x 1,15 meter. Harganya berkisar antara Rp 45 ribu hingga Rp 165 ribu untuk batik katun dan Rp 180 ribu hingga Rp 2,5 juta untuk batik sutera. Produk batik Widya Kusuma telah merambah berbagai kota di Indonesia, dimana peredaran terbesar ada di Solo, Yogyakarta, dan Jakarta. Selain itu, batik Widya Kusuma juga telah menembus pasar luar negeri, antara lain di Malaysia, Afrika, dan Jepang.

 

Batik Widya Kusuma juga terus melakukan inovasi dalam desain dan motif batik yang diproduksinya, termasuk mengembangkan motif batik khas Sragen. Wakiman mengaku sudah memiliki dua motif batik khas Sragen yang sebentar lagi akan diluncurkan. Batik khas Sragen ala Widya Kusuma itu antara lain motif Sangiran dan Jaka Tingkir. Motif Sangiran memuat anasir tulang belulang, tengkorak, tulang punggung, dan gunungan –khas fosil sangiran. Sedangkan motif Jaka Tingkir banyak memuat pola mahkota, keris, yang menggambarkan perlengkapan para bangsawan.

 

Untuk pengembangan usaha produksi batik Widya Kusuma, Wakiman membuka peluang kerjasama bagi para investor yang tertarik menggeluti bisnis batik. Batik Widya Kusuma masih membutuhkan suntikan dana sebesar Rp 1 miliar untuk menangani sektor pengadaan bahan baku dan pengembangan pasar.

 

Alamat      : BATIK WIDYA KUSUMA

                  (Bp. Wakiman)

                  Pungsari, Kecamatan Plupuh, Sragen

                  08122630374

 

Kerajinan

 

Wayang Beber

Salah satu kerajinan khas Sragen adalah Wayang Beber yang merupakan peninggalan zaman Majapahit yang menceritakan tentang kisah Panji Asmara Bangun dengan Sekar Taji. Wayang Beber merupakan suatu kerajinan tangan yang bernilai seni tinggi, karena dalam memproduksi membutuhkan waktu yang relative lama dan penuh ketelitian. Oleh karena itu produk Wayang Beber senantiasa dikembangkan untuk melestarikan warisan leluhur budaya bangsa Indonesia.

   

Kerajinan yang berbahan baku Kain Pilip ini hanya bisa dibuat oleh pengrajin yang mempunyai spesifikasi tertentu yang dimiliki oleh para peranjin di Kecamatan Tanon. Salah satunya adalah Bapak Pujianto, yang memiliki Sanggar Wayang Beber & Pusat Souvenir “Campur Sari” beralamat di Patihan Rt. 10/04 No. 16 Gabugan, Tanon, Sragen. Wayang Beber produksi Pujianto ini telah menjangkau pemasaran baik dalam negeri seperti Yogyakarta, Bandung, Semarang, Jakarta maupun luar negeri seperti Jepang, Amerika Serikat, Jerman dan Belanda.   

 

Batu-Batuan

Kerajinan batu-batuan dengan nilai seni ukir tinggi yang banyak mengambarkan patung manusia purba maupun bentuk lainnya. Sentra kerajinan batu-batuan terletak di Sangiran Ds. Krikilan, Kecamatan Kalijambe yang berjarak sekitar 45 km dari kota Sragen.

Kebutuhan tenaga kerja untuk sentra kerajinan industri ini dapat dipenuhi dengan mudah karena keberadaan tenaga kerja setempat. Sedangkan daerah pemasaran meliputi Solo, Yogyakarta, dan Jakarta untuk pasar lokal, sedangkan pasar luar negeri telah menjangkau Hongkong, Jerman dan Belanda.

 

Kerajinan Sangkar Burung

Kerajinan sangkar burung terdapat di Desa Karangmalang Kecamatan Masaran dan Desa Kaliwedi di Kecamatan Gondang. Dari dua daerah itu saat ini terdapat 65 orang yang menekuni produksi sangkar burung.  Berbagai jenis dan model sangkar burung dari bambu diproduksi dengan kapasitas produksi 3.975 buah sangkar sepekan dengan nilai produksi sebesarRp. 59,6 miliar. Pemasaran produk sangkar burung asal Sragen telah memasuki kota-kota besar seperti Jakarta, Yogyakarta, Solo, Semarang, Surabaya, Denpasar, Medan, dan Palembang.

 

Kancing Tempurung Kelapa

Limbah tempurung Kelapa ternyata bisa diolah menjadi produk yang berguna, yaitu kancing baju dan peralatan dapur. Industri ini terdapat di Dukuh Sendang, Desa Bukuran, Kalijambe. Saat ini sudah terdapat 20 perajin di desa tersebut. Dalam sehari, setiap perajin dapat menghasilkan 5000 biji kancing baju.

 

Furniture

Serupa dengan konveksi, industri mebel terbesar di Sragen berlokasi di Kecamatan Kalijambe. Selain itu, industri mebel dalam skala relatife besar juga dapat ditemui di Kecamatan Gemolong, Miri, Sumberlawang, dan Sambungmacan. Bahanbaku mebel Sragen berasal dari kayu jati, mahoni,pinus, akasia. Penggunaan bahan kayu dengan ragam jenis berbeda ini dimaksudkan untuk mengurangi ketergantungan bahan baku pada satu jenis kayu, terutama jati. Untuk mendukung perkembangan industri mebel, pemerintah Kabupaten Sragen telah menyediakan lokasi industri mebel dan kerajinan yang bekerjasma dengan Asosiasi Industri Permbelan dan Kerajinan Indonesia (ASMINDO) Komisariat Daerah (Komda) Surakarta.

 

Di bidang produksi mebel dan kerajinan berbahan kayu keras, pemerintah membentuk Sragen Javaniture (SJ). SJ merupakan pusat pelatihan produksi dalam rangka mengembangkan usaha dan sumber daya manusia.Dengan modal awal US$ 300 ribu SJ berkembang cukup sehat. Kerjasama dengan berbagai pihak pun berhasil dijalin, sementara pasar terus dikembangkan. SJ mampu memproduksi berbagai jenis furniture. Jenis indoor furniture misalnya SJ biasa memproduksi meja,kursi, buffet, cabinet, box,dan lain sebagainya. Jenis outdoor furniture, SJ memproduksi folding chair, outdoor chair, streamer & lounger,folding table, extention table, fixed table,planter, dan lain-lain. Tak hanya pasar local, saat ini produk SJ telah merambah pasar luar negeri, antara lain Perancis, Belanda, AS, dan negara-negara ASEAN.